Saturday, June 20, 2009

Namaku Merah Kirmizi

Namaku Merah Kirmizi adalah sebuah novel buatan Orhan Pamuk, sastrawan Turki yang pernah mendapat hadiah Nobel pada tahun 2006. Tokoh utama pada novel ini adalah seorang seniman dari Kekhalifahan Usmaniyah. Kejadian bergulir saat seorang pelukis ditemukan terbunuh, seperti tertulis di Bab I (Aku adalah seorang Mayat). Sudut pandang narator novel berubah setiap bab, dan pembaca akan menemukan kata-kata tak terduga dari seorang mayat, koin, dan karpet merah. Novel ini menyampuradukkan ketegangan misteri, cinta, dan teka-teki filosofis, membuka jendela kekuasaan Sultan Murad III pada musim dingin tahun 1591 di Istanbul. Enishte Effendi, paman dari ibu si Hitam, sedang membaca Buku Jiwa karangan Ibnul Qayyim al-Jauziyah. Novel dimulai dengan cerita matinya Enishte Effendi dan perjalanan nyawanya. Buku Jiwa sendiri adalah buku yang membahas tentang perjalanan sebuah jiwa ke alam selanjutnya yang dipakai oleh sebagian umat Islam sebagai acuan. Di Buku Jiwa dijelaskan bahwa yang mati dapat mendengar yang hidup.(wikipedia)

No comments: