Thursday, May 28, 2009

The Count of Monte Cristo


The Count of Monte Cristo adalah sebuah roman luar biasa yang mengisahkan penderitaan seorang manusia yang dihukum karena fitnah dan kemudian membalas dendam setelah berhasil meloloskan diri dari penjara. Kisah petualangan ini dilukiskan secara teliti dan hidup. Dalam roman ini, Dumas menyoroti berbagai watak manusia: dengki, iri, cemburu, nafsu, kedermawanan, kepahlawanan dan cinta. Kisah dimulai saat Edmond Dantes, seorang pelaut Marseilles, yang bekerja sebagai kelasi kelas satu di kapal Le Pharaon terpaksa mengambil alih pimpinan kapal karena sang kapten kapal, Laurent Leclere, jatuh sakit dalam perjalanan pulang mengangkut barang dari Triestina dan Napoli. Wasiat terakhir sang Kapten meminta agar jasadnya dikebumikan di Pulau Elba –tempat pembuangan Napoleon Bonaparte. Dantes kemudian memimpin sekelompok anak buahnya untuk singgah di pulau tersebut guna memenuhi wasiat terakhir sang Kapten. Saat meninggalkan pulau tersebut, Napoleon Bonaparte menitipkan sepucuk surat pada Dantes untuk disampaikan kepada seorang agennya di Marseilles.Dantes memiliki tunangan cantik yang bernama Mercedes. Fenand Mondego, sepupu Mercedes yang juga salah seorang kenalan Dantes, ternyata juga mencintai Mercedes. Ia merasa iri pada Dantes yang berhasil mendapatkan cinta Mercedes. Mondego lalu bersekongkol dengan Phillipe Danglars, juru tulis Kapal Le Pharaon yang juga iri pada Dantes. Danglars iri karena Dantes diangkat sebagai Kapten baru Le Pharaon oleh sang pemilik kapal, Monsieur Morrel. Mereka berdua kemudian bersekongkol untuk memfitnah Dantes kepada pejabat pemerintahan Raja Louis yang berkuasa dengan mengatakan bahwa Dantes ialah seorang anggota gerakan Bonapartist (pendukung Napoleon), dengan bukti adanya surat yang dititipkan Napoleon saat Dantes mampir di pulau Elba. Semula Jaksa de Villefort yang menangani kasus Dantes tidak percaya kepada tuduhan itu. Namun saat ia memeriksa surat itu, ternyata surat tersebut ditujukan Napoleon kepada ayah de Villefort. De Villefort yang selalu mati-matian menyembunyikan fakta bahwa ayahnya seorang pendukung Napoleon, merasa takut kedudukannya sebagai pejabat pemerintahan Louis XVII akan tergoyahkan bila diketahui bahwa dia adalah anak seorang pendukung Napoleon. Maka de Villefort pun akhirnya memenjarakan Dantes –sesuai dengan keinginan dan rencana Mondego dan Danglars.

Tanpa diadidli, Dantes lalu dipenjarakan di sebuah pulau terpencil yang khusus digunakan sebagai tempat hukuman bagi para tahanan politik. Sementara Mondego menikahi Mercedes. Dantes tinggal dalam penjara dengan penuh penderitaan. Beberapa kali, ia mencoba untuk bunuh diri. Hingga suatu hari, dari sebuah lubang di dalam selnya, Dantes berkenalan dengan Abbe Faria, seorang pendeta mantan pendukung Napoleon. Mereka berdua kemudian merencanakan pelarian dari penjara tersebut. Sementara, Faria telah menjadi guru bagi Dantes selama berada dalam penjara. Ia diajari berbagai bahasa, ilmu ekonomi, fisika, beladiri dan filsafat. (sumber: http://id.shvoong.com/).

Silakan unduh di samping ya. Versi Bahasa Indonesia.

1 comment:

Anonymous said...

Cara download file nya gimana kak?